Pak Wondo "in action"
Aku dan Pak Wondo rencananya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang jalanan yang akan dibangun sepanjang 12 kilometer. Targetnya adalah sosialisasi pada masyarakat di area kelurahan dan kecamatan yang bakal terkena pembebasan jalan. Juga akan berdialog tokoh dan para tetua adat.
Rumah Adat Belitong
Singkat Cerita kami berdua akhirnya berhasil mewawancarai tetua adat belitung, tempatnya dirumah adat Belitung berupa rumah panggung besar Terasnya penuh dengan ukiran-ukiran etnik Belitung, konon budaya belitung berasal dari kerajaan Sriwijaya Palembang, itu sebabnya ukiran ini kental dengan nuansa melayu.
Ruang tamu dari rumah panggung ini jarang yang menyadari kehebatannya, sebagai alumni teknik sipil aku tau, amat susah bangun ruangan yang luas dengan tanpa banyak tiang-tiang ditengahnya.
Ruang Dalam Rumah Adat
Ada juga replika pengantin adat belitung didalamnya, lengkap dengan peralatan pernikahannya juga ranjang pengantinnya.
Replika Pengantin Belitong
Aku tertarik sama teknik simpul ikat tali-temali disamping ranjang pengantin, sangat indah berwarna-warni tapi karna suatu hal, kemungkinan besar pasti bakal cepet dilupain sama pemakai ranjangnya.
Simpul Hiasan Tali Temali
Dikesempatan lain kita sempet hunting foto rumah lama peninggalan PN Timah, Bangka memang terkenal akan tambang Timahnya, seperti juga misalnya Kota Bandung yang sangat terkenal akan makanan empek-empeknya.
ex. Rumah Dinas PN Timah
Akhirnya tak lupa pula penulis ingin menyampaikan salam kepada Bang Roqib Kumis di Warung Jengkol, juga Tiga Dara Scorpio tanpa nama dengan ucapan mana nih janjinya. Serta tentu Bang Udin Jambul di Bojong Kenyod dengan ucapan Met Geboy aja dah. Minta tolong puterin lagunya dari Bang Haji LAAARIIIII PAAAGIII.. yeyyyy.. yeeaahhhh..
Salam
Kris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar