Senin, 14 April 2008

THE DESIRE

Oktober 2007 saya ke Bali bikinin laporan konsultansi penilaian fixed asset buat temen, dia itu kontraktor
Oktober 2007 saya ke Bali bikinin laporan konsultansi penilaian fixed asset buat temen, dia itu kontraktor, punya gedung 9 lantai di Jalan Adityawarman Blok M, Proyeknya banyak ada di Bandung, Surabaya, Medan dan Bali. Sedang kantor dia di Jalan Hang Tuah.


Singkat cerita saya dari Soekarno-Hatta ke Ngurah Rai pagi sekali. Bukannya apa-apa WIB sama WITA kan beda satu jam, buat saya konsultan satu jam itu cukup berharga, (ce’ilee….) Prinsip saya Time is money artinya waktu adalah utang, halah.. Dari bandara terus naik taksi ke site di Jalan Petitenget.
katanya terjemahannya waktu adalah utang, hallaaah.. waktu adalah uang maksudnya. Dari bandara naik taksi ke site terletak di Jalan Petitenget.

Jalan Utama, Petitenget


Rencananya villa milik temen saya itu mau di kasih nama The Desire Luxuriouse Private Villa. Obyek berupa 17 unit villa jenis standart, deluxe dan suite. Lengkap dengan bangunan induk yakni berupa receptionist dan restauran.
2 unit villa deluxe dan 1 unit villa suite. Dilengkapi pula bangunan induk berupa receptionist dan restaurant.

Restaurant in Progress



Kalo lihat gambar rencananya villanya hebat, konsepnya seperti kampung kecil (liat gambar nya sambil berdiri, tangan kiri sedekep, yang kanan elus-elus jenggot yang gak ada bulunya, jidat berkerut tujuh belaga heran sambil manggut-manggut).
pintunya


Dimana dari receptionist depan nantinya untuk menuju unit villa melewati gang kecil panjang yang perkerasannya beton, dengan saluran air dikiri kanannya, nantinya diisi air jernih dan akan banyak ikan koi dan daun teratainya.
Dimana dari receptionist depan nantinya untuk menuju unit villa melewati gang kecil panjang yang

Setiap 1 unit villa di pagari masing-masing dengan pagar pre cast dikombinasi kaca cermin, pintunya kayu jati masif tebal 10 centimeter diberi ornamen pelat besi yang meng expose baut-bautnya, wah pokoknya keren banget deh.hias juga ada pintunya kayu jati masif tebal 10 centimeter diberi ornament pelat besi yang meng expose baut-bautnya, wah pokoknya keren banget deh.hias juga ada

Receptionist in Progress


Didalam area show unit, villa langsung didominasi hampir seluruhnya lantai kayu, dinding bangunan villanya hampir seluruhnya dari kaca, walau tiap unit villanya ‘topless’ n menerawang tapi pagar pre cast luarnya yang beton itu nutupi unit. Jadi nggak akan ada yang bisa ngintip.
Setiap unit villa punya kitchen, bathroom, pool dan jacuzi sendiri, sementara tanamannya selain tanaman
tanaman padi asli, bisa dipanen dong ya?


Unit in Progress


Setiap unit villa punya kitchen, bathroom, pool dan jacuzi sendiri, sementara tanamannya selain tanaman hias juga ada tanaman padi asli, (bisa dipanen kale..?) Dinding disamping kolam renang dipasang batu candi, dipinggir kolam ada tempat duduk dari batu berwarna putih ke ibu-ibuan halah..? Keabu-abuan. Katanya sih dipesen khusus dari Jerusalem, pokoknya mantap punya syeh.
kebetulan baru pulang ziarah dari sana, mungkin ketika ziarah beliau dapat ide sewaktu lihat itu batu putih, pokoknya mantap punya syeh.

Show Unit Room


Saya di site nya ditemenin adiknya teman yang juga saya kenal. Makan siangnya diajak makan makanan kuring-kuringan, menunya gurame goreng (bentuknya melintir seperti habis disiksa), sayur asem, lalap sayur-sayuran, sambel terasi dan gerombolannya. Komentar kuliner saya serpong banget, nggak pa pa ya pembaca, lagian saya kan bukan Bondan Winarno yang mak nyus itu..
saya kehilangan orientasi atas lokasi restaurannya waktu itu di Jalan apa, nggak pa pa ya pembaca, saya kan bukan Bondan Winarno yang mak nyus itu.

Show Unit Kitchen

Saya nginepnya di Hotel Harris, kalau di Jakarta Hotel Harris di Tebet, Jalan Dr. Saharjo. Hotel ini punya konsep menginap sambil bobo' eh, maksudnya body treatment, ada salon, spa, message dan sport club serta lainnya dan saya agak kurang jelas kenapa saya di inepin disitu mungkin pakai corporate rate perusahaannya, namanya juga tamu pokoke wes manut ae iki arep di byuk' ke nyang ndi, asalkan jangan disuruh tidur di pantai Kuta yang terbuka nan maha gatal itu.namanya juga tamu pokoke wes manut wae iki arep di byuk' ke nyang ndi, asalkan jangan disuruh tidur di pantai Kuta yang terbuka nan maha gatal itu.


Show Unit Pool


Paginya sebelum pulang saya latah sebagaimana turis melayu pada umumnya, cari kaos buat anak saya ke Jogger dan cari daster diseberang Jogger buat istri serta ibu mertua yang kebetulan lagi nginep dirumah. Habis itu ke sekitar Jalan Poppies deket Kuta cari suvenir. Habis itu ke sekitar Jalan Poppies deket Kuta cari suvenir



Kalo saya sesekali ke pantai Kuta mungkin saya sedikit dari sekian orang yang pakai celana panjang, baju kemeja dan beralas kaki sepatu. Mungkin saya ini orangnya masih tradisional serta terlalu kagok untuk ngeceng bergaya bule' karena biasa pakai gaya pakle' halah..


Yah begitu lah adanya saya menjalani hidup bekerja pada hari itu.



Salam,
Kris

Tidak ada komentar: